Jumat, 02 November 2012

Lucky Charms Rainbow

Selasa, 16 Oktober 2012

just remember

seteguh karang engkau mencoba
berkeras untuk tetap setia
kepada kekasih yang jauh di mata
yang selalu kau rindu, kau puja
aaaaaaaaa.....
seteguh ombak yang terhempas di bumi
berupaya aku meyakinkanmu
ungkapkan semua apa adanya
ku mencintai dirimu sepenuh hatiiiii
 # namun perasaan seakan mati
    tak dapat kuhindari hadirnya disini
    semua telah terjadi kuingkari janji
    biarlah ku melangkah menjauh pergi
aaaaaaaaa.....
... cak itulah kiro-kiro :) :)

Rabu, 03 Oktober 2012

Cerpen Masih Adakah Cinta?


“Tet...tet...tet...tet...teeeeet...”
                Bel 5 kali berbunyi pertanda waktu belajar di sekolah telah usai. Tampak seorang anak laki - laki berkacamata dan berbadan tegap tergesa - gesa keluar kelas menuju ruang Biologi. Athar adalah nama bekennya di sekolah. Nama lengkapnya adalah Mario Putera Athar Pamungkas. Panjang banget ya! Kayak nama anak konglomerat gitu.
                Gimana?” tanya Athar pada seorang gadis yang baru keluar dari ruang Biologi.
                Gimana ya? Kayaknya, aku nggak bisa Thar.” jawabnya singkat.
                “Kenapa?” Athar penasaran.
                “Ya, aku nggak bisa. Mungkin ini bukan waktu yang tepat. Aku belum putus Thar.” jelasnya.
                “Tapi semalam kamu cerita kalo kamu ngerasa udah nggak cocok lagi sama Febri. Iya kan Za? Trus sekarang apa lagi masalahnya? Kita udah lama deket. Dan aku nggak bisa ngindarin perasaan aku ke kamu.” Athar mencoba memberi penjelasan lebar mengenai perasaannya kepada Raza, gadis berkulit putih yang selalu berkuncir 1 ini.
                “Aku ngerti banget perasaan kamu. Tapi, aku nggak bisa Thar. Maafin aku.” tuturnya pelan.
                “Ya udah, kalo emang itu jawaban kamu. Makasih. Aku berusaha ngehargain keputusan kamu. Tapi inget, sampai kapanpun, aku bakalan tetep sayang sama kamu.” jawab Athar.
                Ruang Biologi tampak kosong, begitupun kelas lain. Semua anak SMA Favorit ini rata - rata sudah pulang, kecuali anak - anak yang masih berkepentingan di sekolah. Raza mengambil tasnya dan pulang bersama teman dekatnya. Sementara Athar, mengikuti di belakangnya.
*
                Handphone menjadi alat komunikasi yang selalu digunakan di tahun 2000-an ini. Sehingga komunikasi jarak jauhpun masih mampu dilakukan.
                Pagi sayang,  jangan lupa sarapan ya.” tampak isi sms pertama dari Febri yang masuk di handphone Raza pagi ini.
                “Udah mandi belom? Sarapan jangan tinggal ya.” sms keduapun menyusul. Nama Athar tertera pada Sendernya.
                Pagi itu Raza bingung hendak memberikan balasan pada siapa. Febri atau Athar? Febri yang pada saat itu masih berstatus sebagai pacarnya atau Athar yang hanya sebagai teman dekatnya? Akhirnya tak ada satupun dari sms mereka yang dibalasnya.
**
                Sesampai di sekolah, pelajaran Bahasa Inggris sudah menjadi jadwal pelajaran tiap hari Rabu. Tapi, berhubung guru mata pelajarannya berhalangan masuk, kelaspun menjadi gaduh. Di tengah - tengah kegaduhan itu, Raza berusaha menceritakan kejadian kemarin pada Nara, tempat ia berbagi keluh dan kesahnya.
                “Ya, bagus deh kalo kamu denger nasihat aku kemarin. Za, walau gimanapun juga, kamu udah 2 tahun ngejalanin hubungan sama Febri. Kamu harus berusaha nerima kekurangan dia, kayak dia yang selama ini selalu ngertiin kamu.” tutur Nara pada sahabatnya yang tengah gundah ini.
                Makasih ya Ra udah ngasih pengertiannya ke aku.” jawab Raza.
                “Eh, aku belom ngerjain PR Matematika nih. Kamu udah belom?” sambungnya.
                Belom juga tuh. Nggak ngudeng aku. Hehe..” jawab Nara pelan.
                Huh.. Punya temen yang sama - sama nggak ngerti, susah ya. Hahaha..”
                Begitulah dua sejoli ini. Mereka selalu berbagi keluh kesah, canda tawa bersama.
***
                1 bulan kemudian, pada saat jam pelajaran usai, ada kegaduhan di ruang Ekonomi.
                Ciyeee...ciye... Selamat ya..” teriak Tria  dan kawan-kawannya memberikan selamat pada pasangan baru di bulan Oktober ini. Athar dan Okky.
                Malampun tiba. Raza tengah gundah hatinya mengetahui Athar memilih untuk singgah di hati lain selain dirinya. Tergugah hatinya untuk mengirim ucapan selamat kepada Athar via Facebook.
                “Selamat ya yang udah jadian. Kok Athar nggak bilang sih sama Raza kalo mau nembak Okky? Sebenernya Raza tu sayang sama Athar. Tapi waktunya aja mungkin yang kurang tepat.” isi pesan dari Raza yang dikirimnya ke Facebook Athar sekitar 1 minggu setelah ia jadian dengan Okky.
                Pesan yang dikirim Raza membuat Athar tambah bingung dengan perasaan Raza kepadanya.
                Makasih ya Za atas ucapannya. Aku nggak akan lupa sama janji aku ke kamu Za. Walaupun aku udah jadian sama Okky, tapi rasa sayang aku ke kamu nggak akan pernah hilang sampe kapanpun.” balas Athar dalam Facebook-nya.
                Athar dan Raza sampai sekarang masih menjalin hubungan dekat. Walaupun Athar sudah menjalani hubungan spesial selama 3 bulan bersama Okky.
*
                Okky, Tina, Tika dan Rianti sedang berbincang-bincang di kantin sekolah.
                “Ky, kamu ngerasa nggak sih kalo Athar itu masih suka deket sama Raza?” tanya Rianti.
                Ah, masa iya? Aku nggak ngerasa tuh.” jawab Okky santai.
                Ya ampun, Ky. Masa kamu nggak tahu sih? Kemarin mereka pergi ke sekolah bareng waktu mau latihan Ekskul.” jelas Tina sambil nyomot bakso Okky.
                Uhh.. Main comot - comot aja. Oh,kemarin? Itu sih aku juga tahu. Kata Athar kemarin itu ban motor Raza pecah, trus nebeng sama Athar deh. Nggak ada apa - apa kok.” jawab Okky.
                Yaah, terserah di kamu aja deh. Tapi menurut kita, Raza masih suka sama Athar. Hati - hati aja. Rambut sama hitam, hati orang kita nggak tahu isinya.” jelas Rianti.
                “Semoga aja firasat kalian itu nggak ada benernya.” jawab Okky.
                Whatever!” jawab Tina sambil menyantap siomaynya.
**
                Teeettt..” Bel pada jam terakhir pelajaran pun berbunyi. Suara gaduhpun terdengar di loby, tempat anak-anak berkumpul sebelum pulang sekolah. Okky bergegas pulang cepat sore itu. Karena ia hendak mencari tugas sekolahnya yang sangat banyak.
                Gedebukkkk.” suara tas yang dilemparkannya ke lantai.
                Aduhhh. Tugas banyak banget sih. Nggak ngira - ngira yang ngasih nih tugas.” gerutu Okky di depan laptop kesayangannya.
                Tak lama ia mencari tugasnya, Facebookpun menjadi langganannya tiap hari. Tetapi tak biasanya, kali ini ia langsung log out dari Facebooknya dan langsung menelpon Athar.
                “Ada apa Ky? Aku baru aja pulang sekolah ngurusin buat perpisahan besok.” jawab Athar dalam telepon.
                “Ada yang mau aku omongin sama kamu. Ini penting.” bentak Okky.
                “Ada apa emangnya?” tanya Athar.
                “Apa maksud komenan kamu sama Raza? Kamu bilang kamu udah nggak ada perasaan lagi sama dia. Belum 1bulan waktu itu kita jadian, kamu masih komen-komenan sama Raza. Kamu tuh sebenernya niat nggak sih sama aku?” tanya Okky.
                Ya ampun Ky, ya sayang banget lah. Itu kan komenan aku yang udah lama banget. Kok masih dipermasalahin sih?” jawab Athar dengan nada yang tinggi.
                “Kamu tuh ya, udah salah masih nggak mau ngaku. Nyalahin aku lagi! Awalnya aku percaya sama kamu. Tapi ternyata, kemarin - kemarin kamu masih aja jalan sama dia.” ucap Okky.
                “Aku kan udah jelasin kemarin kalo ban motornya Raza pecah. Kok kamu nggak percaya sama aku sih?” tutur Athar sambil meneteskan air mata.
                “Aku ini cengeng Ky. Kamu tahu kan kalo aku cengeng sama hal - hal yang kayak gini.” sambungnya.
                Okky terdiam. Ia membungkam tanpa kata setelah mendengar isak tangis Athar. Tak lama kemudian, telepon terputus. Athar tak menyangka komen dalam Facebooknya itu menjadi perkara hubungannya dengan Okky.
***
                Keesokan harinya, Athar mencoba mengajak Okky berbicara. Kebetulan mereka sekelas dijurusan IPA. Setelah mereka berbicara, keadaan hubungan mereka kembali mencair. Dan Okky kembali mencoba yakin akan perasaan Athar terhadapnya.
Kalender menunjukkan besok libur wafat Yesus Kristus. Sekolahpun libur. Dengan gesit, Okky sudah membuat janji dengan teman - temannya untuk kumpul di rumahnya besok. Bukan ibu - ibu aja yang suka arisan tapi anak - anak remaja zaman sekarang juga suka sama yang namanya kumpul-kumpul. Tapi bukan kumpul kebo lho. Hehe..
Kalo Okky ngumpul - ngumpul sama temen - temennya, lain lagi sama Athar. Dia lebih milih kumpul sama Raza dan temen - temennya dibanding kumpul sama temen - temen Okky. Bukannya nggak mau, tapi rasanya kurang asik aja kalo kumpul sama cewek semua. Athar kan cowok lho. Hehe..
*
Lapangan basket SMA Favorit ini sudah menjadi tempat langganan Athar dan kawan - kawan bermain basket. Pagi itu Athar, Bobby, Kuri, dan Tria asik bermain basket di lapangan. Sedangkan Raza dan Nara tampak hanya melihat mereka bermain. Maklum, mereka tak hobi bermain basket seperti Tria, cewek yang sporty diantara mereka.
Udah dong mainnya. Makan dulu yuk! Udah laper nih!” teriak Raza.
Bentar lagi dong. Lagi asik nih.” jawab Bobby.
“Iya, ntar nasi uduknya udah keburu dingin.” ujar Raza.
“Mana nasi udukku?” tanya Kuri sambil mengelap keringatnya.
Ihh, jorok banget. Cuci tangan dulu dong.” kata Raza.
Mereka sudah merencanakan untuk kumpul sejak pulang sekolah kemarin. Setelah main basket, mereka berencana untuk nonton bareng di rumah Tria. Sungguh schedule yang sangat rapi. Dari sekolah, mereka langsung ke tempat penyewaan kaset. Disana, mereka bertemu dengan Rianti, teman Okky. Mungkin ia juga mau meminjam kaset.
**
Di rumah Okky, tampak Tina dan Tika tengah bermain laptop. Sedangkan Okky sibuk membuat minuman untuk teman-temannya.
“Ky! Okky!” suara yang keras dan lantang memanggil nama Okky.
Berisik banget sih lo Ti. Nggak bisa pelan apa? Udah tahu orangnya ada di dalem, masih aja teriak - teriak.” sahut Tina.
“Iya nih. Dikirain kita - kita pada budek apa ya.” celetuk Tika.
“Mana Okky?” tanya Rianti.
“Kamu kenapa sih? Kayak dikejer hantu gitu. Noh Okky lagi buatin minuman.” jawab Tina.
“Ada apa sih ribut - ribut?” jawab Okky sambil membawa minuman dingin.
Ya ampun Ky, kamu tahu nggak aku tadi ketemu ama siapa di Sonydisc?” tanya Rianti.
Nggak tahu lah. Aneh!” jawab Okky.
“Aku ketemu sama Athar and the genk!” ujar Rianti.
Hah? Pasti ada Razanya!” celetuk Tika.
“Iya. Raza ada.” jawab Rianti.
“Ya ampun Ky, udah berapa kali sih mereka jalan bareng? Nggak tahu apa kalo Athar masih jadian sama kamu? Kok itu cewek keterlaluan banget ya.” tutur Tina.
Nggak ngira - ngira banget sih tuh cewek.” sambung Tika.
Mendengar pembicaraan teman-temannya, Okky hanya terdiam. Ia serasa tak percaya dengan hal itu. Karena ia sudah mulai percaya akan janji Athar. Tetapi, ternyata Athar memang tidak dapat dipercaya.
“Ky!” panggil Rianti.
Panggilannya membuyarkan lamunan Okky.
Udah lah. Nggak usah diomongin. Ngerusak hari tenang aja ngomongin masalah itu - itu mulu. Mendingan kita nonton aja. Buruan stel kasetnya.” ujarnya.
Merekapun mengisi hari libur mereka dengan nonton bareng.
***
Keesokan harinya, pada waktu istirahat Okky menghampiri ruang Matematika. Ia mencari Nara.
“Ra!” panggil Okky.
“Kenapa Ky?” jawab Nara sambil menuju keluar menghampiri Okky.
“Aku udah capek Ra. Aku merasa udah dipermainin selama ini. Kalian kemarin nobar kan? Aku udah tahu semua. Kenapa sih dia selalu aja ganggu.” ujarnya.
Ya ampun Ky, mereka tuh nggak ada hubungan apa - apa. Aku kemarin ikut kok. Biasa aja, kayak temen biasa.” jawab Nara.
“Ya. Kamu bisa bilang gitu karena kamu nggak ngerasain kalo jadi aku. Aku mau ngomong empat mata sama Raza. Tolong kamu bilangin sama Raza sepulang sekolah aku tunggu di ruang Ekonomi.” jelas Okky.
“Ya udah ntar aku sampein ke Raza.” jawab Nara.
*
Sepulang sekolah, Okky sudah menunggu Raza di ruang Ekonomi. Raza masuk ke kelas sendirian. Di ruangan yang tertutup itu hanya tinggal mereka berdua. Nampaknya mereka ingin berbicara serius. Raza mengawali pertemuan dingin itu.
Hmm, ada apa Ky?” tanya Raza.
“Aku mau nanya sama kamu. Gimana perasaan kamu kalo misalnya pacar kamu jalan sama cewek lain?” tanya Okky.
Haha. Kok kamu nanya kayak gitu sih?” jawab Raza.
“Itulah yang aku rasain selama ini Za. Aku ngerasa Athar bukan hanya mencintai aku. Tapi dia juga mencintai kamu. Aku nggak masalah kalo harus putus. Tapi yang aku kecewain dari kamu kenapa kamu nggak pernah jujur sama aku kalo kamu masih suka sama Athar. Nggak perlu kamu sok ngerebut Athar dari aku, aku bakal kasih dia utuh - utuh ke kamu.” jelas Okky sambil menguraikan air mata.
Ya Allah, kenapa fikiran kamu jauh banget Ky? Aku nggak pernah bermaksud untuk ngambil Athar dari kamu. Jujur, aku emang suka sama Athar. Tapi sumpah aku nggak ada niat buat ngambil Athar dari kamu.” jawab Raza.
“Kenapa kamu nggak terima aja cinta dia waktu dia nembak kamu? Kalo kamu terima, aku nggak akan masuk dalam kehidupannya. Dan nggak akan ada masalah antara kita.” ujar Okky.
Ruangan yang tadi tampak sepi, kini mendadak panas. Deraian air mata tumpah disana.
“Aku minta maaf Ky kalo emang aku menjadi biang dari semua ini. Aku masih sama Febri waktu itu. Nggak mungkin aku tinggalin dia walaupun aku suka sama Athar.” ujar Raza.
Nggak ada tujuan jahat aku ngomong sama kamu Za. Bahkan aku mau memperjelas masalah supaya nggak ada yang ditutup - tutupi antara kita.”
Mereka telah menggunakan kedewasaan yang mereka miliki dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Mereka berhasil menyelesaikan masalah sendiri.
Masalah selesai. Tapi ternyata Okky belum menganggap masalahnya selesai. Ia pun mengajak Athar berbicara. Okky minta putus dan hanya ingin berteman. Awalnya Athar berat. Tapi akhirnya hubungan mereka berakhir sampai di situ.
Athar mencoba menerima keputusan yang diambil Okky. Walaupun meninggalkan luka yang semakin dalam, tapi Athar mencoba tegar. Dan terus berharap bahwa suatu saat Okky kembali kepelukannya. Walaupun pada akhirnya Okky berpaling ke lain hati, yaitu Putera, cowok tinggi yang hobi futsal.

Kamis, 27 September 2012

ehehehe


Kau pasti tak tahu, betapa sakitnya cinta yang tak terbalas.
Namun, kau harus tahu rasanya jauh lebih perih saat hatimu berkeras untuk tetap menunggu.
Menunggu dia yang menganggapmu hanya seperti angin lalu.
Menanti seseorang yang hanya menyayangimu sebatas sahabat.
Begitu besarnya kau berharap dia akan berbalik, memandangmu lekat seraya tersenyum, kemudian mengatakan, “Aku juga mencintaimu.”
Mungkinkah itu akan terjadi?
Entahlah. Sejujurnya aku ingin bertahan.
Namun, setiap hari semakin kumeragu.
Jadi, haruskah aku berhenti mengharapkanmu dan mulai merajut cinta baru?

If You're Not The One


If you’re not the one then why does my soul feel glad today?
If you’re not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call
If you are not mine would I have the strength to stand at all
I’ll never know what the future brings
But I know you’re here with me now
We’ll make it through 
And I hope you are the one I share my life with
I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?
If I don’t need you then why am I crying on my bed?
If I don’t need you then why does your name resound in my head?
If you’re not for me then why does this distance maim my life?
If you’re not for me then why do I dream of you as my wife?
I don’t know why you’re so far away 
But I know that this much is true
We’ll make it through 
And I hope you are the one I share my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I pray in you’re the one I build my home with
I hope I love you all my life
I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?
‘Cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today
‘Cause I love you, whether it’s wrong or right
And though I can’t be with you tonight
You know my heart is by your side
I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I could stay in your arms

Minggu, 16 September 2012

Its all about ME

Hi! This is me. Elin Prima Pebriani. My friends always call me Elin. The first and the short one. This blog is all about me. Its not important, i'd say. So thats just a simple words about my life. LOL! :D
Check it out guys ;)

Kamis, 15 Desember 2011

My Poem "PARASIT"

Its about my poem. Thats from my name.. LOL! :D 
Enggan aku terpaku padamu
Lambat laun kau akan hancurleburkan asaku
Infeksi hati menyerang sanubariku
Nanar aku menatap bayangmu
Perangaimu! Tak berharga di mataku
     Resah dan gelisah selalu menghampiri
     Impianku selama ini seolah terhenti
     Mulutmu! Racuni fikiran dan hati
     Ah! Aku enggan terus menerus seperti ini