My Cyber World
Thanks for visiting! This is about my Life, Love, and Laugh. ^___^
Jumat, 02 November 2012
Rabu, 31 Oktober 2012
Selasa, 16 Oktober 2012
just remember
seteguh karang engkau mencoba
berkeras untuk tetap setia
kepada kekasih yang jauh di mata
yang selalu kau rindu, kau puja
aaaaaaaaa.....
seteguh ombak yang terhempas di bumi
berupaya aku meyakinkanmu
ungkapkan semua apa adanya
ku mencintai dirimu sepenuh hatiiiii
# namun perasaan seakan mati
tak dapat kuhindari hadirnya disini
semua telah terjadi kuingkari janji
biarlah ku melangkah menjauh pergi
aaaaaaaaa.....
... cak itulah kiro-kiro :) :)
berkeras untuk tetap setia
kepada kekasih yang jauh di mata
yang selalu kau rindu, kau puja
aaaaaaaaa.....
seteguh ombak yang terhempas di bumi
berupaya aku meyakinkanmu
ungkapkan semua apa adanya
ku mencintai dirimu sepenuh hatiiiii
# namun perasaan seakan mati
tak dapat kuhindari hadirnya disini
semua telah terjadi kuingkari janji
biarlah ku melangkah menjauh pergi
aaaaaaaaa.....
... cak itulah kiro-kiro :) :)
Rabu, 03 Oktober 2012
Cerpen Masih Adakah Cinta?
“Tet...tet...tet...tet...teeeeet...”
Bel 5 kali berbunyi pertanda waktu belajar di sekolah
telah usai. Tampak seorang anak laki - laki berkacamata dan berbadan tegap
tergesa - gesa keluar kelas menuju ruang Biologi. Athar adalah nama bekennya di
sekolah. Nama lengkapnya adalah Mario Putera Athar Pamungkas. Panjang banget ya! Kayak nama anak konglomerat gitu.
“Gimana?” tanya Athar pada seorang gadis
yang baru keluar dari ruang Biologi.
“Gimana ya? Kayaknya, aku nggak bisa
Thar.” jawabnya singkat.
“Kenapa?”
Athar penasaran.
“Ya,
aku nggak bisa. Mungkin ini bukan
waktu yang tepat. Aku belum putus Thar.” jelasnya.
“Tapi
semalam kamu cerita kalo kamu ngerasa udah nggak cocok lagi
sama Febri. Iya kan Za? Trus sekarang
apa lagi masalahnya? Kita udah lama deket. Dan aku nggak bisa ngindarin
perasaan aku ke kamu.” Athar mencoba memberi penjelasan lebar mengenai
perasaannya kepada Raza, gadis berkulit putih yang selalu berkuncir 1 ini.
“Aku
ngerti banget perasaan kamu. Tapi,
aku nggak bisa Thar. Maafin aku.” tuturnya pelan.
“Ya
udah, kalo emang itu jawaban kamu. Makasih.
Aku berusaha ngehargain keputusan
kamu. Tapi inget, sampai kapanpun,
aku bakalan tetep sayang sama kamu.” jawab
Athar.
Ruang
Biologi tampak kosong, begitupun kelas lain. Semua anak SMA Favorit ini rata - rata
sudah pulang, kecuali anak - anak yang masih berkepentingan di sekolah. Raza
mengambil tasnya dan pulang bersama teman dekatnya. Sementara Athar, mengikuti
di belakangnya.
*
Handphone
menjadi alat komunikasi yang selalu digunakan di tahun 2000-an ini. Sehingga
komunikasi jarak jauhpun masih mampu dilakukan.
“Pagi sayang, jangan lupa sarapan ya.” tampak isi sms pertama dari Febri yang masuk di handphone Raza pagi ini.
“Udah mandi belom? Sarapan jangan tinggal
ya.” sms keduapun menyusul. Nama Athar tertera pada Sendernya.
Pagi
itu Raza bingung hendak memberikan balasan pada siapa. Febri atau Athar? Febri
yang pada saat itu masih berstatus sebagai pacarnya atau Athar yang hanya
sebagai teman dekatnya? Akhirnya tak ada satupun dari sms mereka yang dibalasnya.
**
Sesampai
di sekolah, pelajaran Bahasa Inggris sudah menjadi jadwal pelajaran tiap hari
Rabu. Tapi, berhubung guru mata pelajarannya berhalangan masuk, kelaspun menjadi
gaduh. Di tengah - tengah kegaduhan itu, Raza berusaha menceritakan kejadian
kemarin pada Nara, tempat ia berbagi keluh dan kesahnya.
“Ya,
bagus deh kalo kamu denger nasihat aku kemarin. Za, walau gimanapun juga, kamu udah 2 tahun ngejalanin hubungan sama Febri. Kamu harus berusaha nerima kekurangan dia, kayak dia yang selama ini selalu ngertiin kamu.” tutur Nara pada
sahabatnya yang tengah gundah ini.
“Makasih ya Ra udah ngasih pengertiannya ke aku.” jawab Raza.
“Eh,
aku belom ngerjain PR Matematika nih. Kamu udah belom?” sambungnya.
“Belom juga tuh. Nggak ngudeng aku.
Hehe..” jawab Nara pelan.
“Huh.. Punya temen yang sama - sama nggak
ngerti, susah ya. Hahaha..”
Begitulah
dua sejoli ini. Mereka selalu berbagi keluh kesah, canda tawa bersama.
***
1
bulan kemudian, pada saat jam pelajaran usai, ada kegaduhan di ruang Ekonomi.
“Ciyeee...ciye... Selamat ya..” teriak
Tria dan kawan-kawannya memberikan
selamat pada pasangan baru di bulan Oktober ini. Athar dan Okky.
Malampun
tiba. Raza tengah gundah hatinya mengetahui Athar memilih untuk singgah di hati
lain selain dirinya. Tergugah hatinya untuk mengirim ucapan selamat kepada
Athar via Facebook.
“Selamat ya yang udah jadian. Kok Athar
nggak bilang sih sama Raza kalo mau nembak Okky? Sebenernya Raza tu sayang sama
Athar. Tapi waktunya aja mungkin yang kurang tepat.” isi pesan dari Raza
yang dikirimnya ke Facebook Athar
sekitar 1 minggu setelah ia jadian dengan Okky.
Pesan
yang dikirim Raza membuat Athar tambah bingung dengan perasaan Raza kepadanya.
“Makasih ya Za atas ucapannya. Aku nggak akan
lupa sama janji aku ke kamu Za. Walaupun aku udah jadian sama Okky, tapi rasa
sayang aku ke kamu nggak akan pernah hilang sampe kapanpun.” balas Athar
dalam Facebook-nya.
Athar
dan Raza sampai sekarang masih menjalin hubungan dekat. Walaupun Athar sudah
menjalani hubungan spesial selama 3 bulan bersama Okky.
*
Okky,
Tina, Tika dan Rianti sedang berbincang-bincang di kantin sekolah.
“Ky,
kamu ngerasa nggak sih kalo Athar itu masih suka deket sama Raza?” tanya Rianti.
“Ah, masa iya? Aku nggak ngerasa tuh.” jawab Okky santai.
“Ya ampun, Ky. Masa kamu nggak tahu sih? Kemarin mereka pergi ke sekolah
bareng waktu mau latihan Ekskul.” jelas
Tina sambil nyomot bakso Okky.
“Uhh.. Main comot - comot aja. Oh,kemarin? Itu sih aku juga tahu. Kata Athar kemarin itu ban motor Raza pecah, trus nebeng sama Athar deh. Nggak
ada apa - apa kok.” jawab Okky.
“Yaah, terserah di kamu aja deh. Tapi menurut kita, Raza masih suka
sama Athar. Hati - hati aja. Rambut
sama hitam, hati orang kita nggak
tahu isinya.” jelas Rianti.
“Semoga
aja firasat kalian itu nggak ada benernya.” jawab Okky.
“Whatever!” jawab Tina sambil menyantap
siomaynya.
**
“Teeettt..” Bel pada jam terakhir
pelajaran pun berbunyi. Suara gaduhpun terdengar di loby, tempat anak-anak
berkumpul sebelum pulang sekolah. Okky bergegas pulang cepat sore itu. Karena
ia hendak mencari tugas sekolahnya yang sangat banyak.
“Gedebukkkk.” suara tas yang
dilemparkannya ke lantai.
“Aduhhh. Tugas banyak banget sih. Nggak ngira - ngira
yang ngasih nih tugas.” gerutu Okky
di depan laptop kesayangannya.
Tak
lama ia mencari tugasnya, Facebookpun
menjadi langganannya tiap hari. Tetapi tak biasanya, kali ini ia langsung log out dari Facebooknya dan langsung menelpon Athar.
“Ada
apa Ky? Aku baru aja pulang sekolah ngurusin
buat perpisahan besok.” jawab Athar dalam telepon.
“Ada
yang mau aku omongin sama kamu. Ini
penting.” bentak Okky.
“Ada
apa emangnya?” tanya Athar.
“Apa
maksud komenan kamu sama Raza? Kamu
bilang kamu udah nggak ada perasaan
lagi sama dia. Belum 1bulan waktu itu kita jadian,
kamu masih komen-komenan sama Raza.
Kamu tuh sebenernya niat nggak sih sama aku?” tanya Okky.
“Ya ampun Ky, ya sayang banget lah. Itu kan komenan aku yang udah
lama banget. Kok masih dipermasalahin sih?”
jawab Athar dengan nada yang tinggi.
“Kamu
tuh ya, udah salah masih nggak
mau ngaku. Nyalahin aku lagi! Awalnya
aku percaya sama kamu. Tapi ternyata, kemarin - kemarin kamu masih aja jalan sama dia.” ucap Okky.
“Aku
kan udah jelasin kemarin kalo ban
motornya Raza pecah. Kok kamu nggak
percaya sama aku sih?” tutur Athar
sambil meneteskan air mata.
“Aku
ini cengeng Ky. Kamu tahu kan kalo
aku cengeng sama hal - hal yang kayak gini.” sambungnya.
Okky
terdiam. Ia membungkam tanpa kata setelah mendengar isak tangis Athar. Tak lama
kemudian, telepon terputus. Athar tak menyangka komen dalam Facebooknya
itu menjadi perkara hubungannya dengan Okky.
***
Keesokan
harinya, Athar mencoba mengajak Okky berbicara. Kebetulan mereka sekelas dijurusan
IPA. Setelah mereka berbicara, keadaan hubungan mereka kembali mencair. Dan
Okky kembali mencoba yakin akan perasaan Athar terhadapnya.
Kalender
menunjukkan besok libur wafat Yesus Kristus. Sekolahpun libur. Dengan gesit, Okky
sudah membuat janji dengan teman - temannya untuk kumpul di rumahnya besok. Bukan
ibu - ibu aja yang suka arisan tapi
anak - anak remaja zaman sekarang juga suka sama yang namanya kumpul-kumpul. Tapi
bukan kumpul kebo lho. Hehe..
Kalo Okky ngumpul - ngumpul sama temen - temennya, lain lagi sama Athar.
Dia lebih milih kumpul sama Raza dan temen - temennya dibanding kumpul sama temen - temen Okky. Bukannya nggak mau, tapi rasanya kurang asik aja kalo kumpul sama cewek semua. Athar
kan cowok lho. Hehe..
*
Lapangan basket SMA Favorit ini sudah menjadi tempat langganan Athar
dan kawan - kawan bermain basket. Pagi itu Athar, Bobby, Kuri, dan Tria asik
bermain basket di lapangan. Sedangkan Raza dan Nara tampak hanya melihat mereka
bermain. Maklum, mereka tak hobi bermain basket seperti Tria, cewek yang sporty diantara mereka.
“Udah dong mainnya. Makan dulu yuk! Udah
laper nih!” teriak Raza.
“Bentar lagi dong. Lagi asik nih.” jawab
Bobby.
“Iya, ntar nasi uduknya udah keburu dingin.” ujar Raza.
“Mana
nasi udukku?” tanya Kuri sambil mengelap keringatnya.
“Ihh, jorok banget. Cuci tangan dulu dong.”
kata Raza.
Mereka
sudah merencanakan untuk kumpul sejak pulang sekolah kemarin. Setelah main
basket, mereka berencana untuk nonton bareng
di rumah Tria. Sungguh schedule yang
sangat rapi. Dari sekolah, mereka langsung ke tempat penyewaan kaset. Disana,
mereka bertemu dengan Rianti, teman Okky. Mungkin ia juga mau meminjam kaset.
**
Di rumah
Okky, tampak Tina dan Tika tengah bermain laptop. Sedangkan Okky sibuk membuat
minuman untuk teman-temannya.
“Ky!
Okky!” suara yang keras dan lantang memanggil nama Okky.
“Berisik banget sih lo Ti. Nggak
bisa pelan apa? Udah tahu orangnya
ada di dalem, masih aja teriak - teriak.” sahut Tina.
“Iya nih. Dikirain
kita - kita pada budek apa ya.” celetuk Tika.
“Mana
Okky?” tanya Rianti.
“Kamu
kenapa sih? Kayak dikejer hantu gitu. Noh Okky lagi buatin minuman.” jawab Tina.
“Ada apa
sih ribut - ribut?” jawab Okky sambil
membawa minuman dingin.
“Ya ampun Ky, kamu tahu nggak aku tadi ketemu ama siapa di Sonydisc?” tanya Rianti.
“Nggak tahu lah. Aneh!” jawab Okky.
“Aku ketemu sama Athar and the genk!” ujar Rianti.
“Hah? Pasti ada Razanya!” celetuk Tika.
“Iya.
Raza ada.” jawab Rianti.
“Ya
ampun Ky, udah berapa kali sih mereka jalan bareng? Nggak tahu apa
kalo Athar masih jadian sama kamu? Kok itu cewek keterlaluan banget ya.” tutur Tina.
“Nggak ngira - ngira banget sih tuh cewek.” sambung Tika.
Mendengar
pembicaraan teman-temannya, Okky hanya terdiam. Ia serasa tak percaya dengan
hal itu. Karena ia sudah mulai percaya akan janji Athar. Tetapi, ternyata Athar
memang tidak dapat dipercaya.
“Ky!” panggil
Rianti.
Panggilannya
membuyarkan lamunan Okky.
“Udah lah. Nggak usah diomongin.
Ngerusak hari tenang aja ngomongin masalah itu - itu mulu. Mendingan kita nonton aja.
Buruan stel kasetnya.” ujarnya.
Merekapun
mengisi hari libur mereka dengan nonton bareng.
***
Keesokan
harinya, pada waktu istirahat Okky menghampiri ruang Matematika. Ia mencari
Nara.
“Ra!” panggil
Okky.
“Kenapa
Ky?” jawab Nara sambil menuju keluar menghampiri Okky.
“Aku udah capek Ra. Aku merasa udah dipermainin selama ini. Kalian
kemarin nobar kan? Aku udah tahu semua. Kenapa sih dia selalu aja ganggu.” ujarnya.
“Ya ampun Ky, mereka tuh nggak ada hubungan apa - apa. Aku kemarin ikut kok. Biasa aja, kayak temen biasa.” jawab Nara.
“Ya.
Kamu bisa bilang gitu karena kamu nggak ngerasain kalo jadi aku. Aku mau ngomong empat mata sama
Raza. Tolong kamu bilangin sama Raza
sepulang sekolah aku tunggu di ruang Ekonomi.” jelas Okky.
“Ya udah ntar aku sampein ke Raza.” jawab Nara.
*
Sepulang
sekolah, Okky sudah menunggu Raza di ruang Ekonomi. Raza masuk ke kelas
sendirian. Di ruangan yang tertutup itu hanya tinggal mereka berdua. Nampaknya
mereka ingin berbicara serius. Raza mengawali pertemuan dingin itu.
“Hmm, ada apa Ky?” tanya Raza.
“Aku mau
nanya sama kamu. Gimana perasaan kamu kalo
misalnya pacar kamu jalan sama cewek lain?” tanya Okky.
“Haha. Kok kamu nanya kayak gitu sih?” jawab Raza.
“Itulah
yang aku rasain selama ini Za. Aku ngerasa Athar bukan hanya mencintai aku.
Tapi dia juga mencintai kamu. Aku nggak
masalah kalo harus putus. Tapi yang
aku kecewain dari kamu kenapa kamu nggak pernah jujur sama aku kalo kamu
masih suka sama Athar. Nggak perlu
kamu sok ngerebut Athar dari aku, aku
bakal kasih dia utuh - utuh ke kamu.” jelas Okky sambil menguraikan air mata.
“Ya Allah, kenapa fikiran kamu jauh banget Ky? Aku nggak pernah bermaksud
untuk ngambil Athar dari kamu. Jujur,
aku emang suka sama Athar. Tapi
sumpah aku nggak ada niat buat
ngambil Athar dari kamu.” jawab Raza.
“Kenapa
kamu nggak terima aja cinta dia waktu dia nembak kamu? Kalo kamu terima, aku nggak
akan masuk dalam kehidupannya. Dan nggak
akan ada masalah antara kita.” ujar Okky.
Ruangan
yang tadi tampak sepi, kini mendadak panas. Deraian air mata tumpah disana.
“Aku
minta maaf Ky kalo emang aku menjadi biang dari semua ini.
Aku masih sama Febri waktu itu. Nggak
mungkin aku tinggalin dia walaupun
aku suka sama Athar.” ujar Raza.
“Nggak ada tujuan jahat aku ngomong sama kamu Za. Bahkan aku mau
memperjelas masalah supaya nggak ada
yang ditutup - tutupi antara kita.”
Mereka
telah menggunakan kedewasaan yang mereka miliki dalam menyelesaikan masalah
yang mereka hadapi. Mereka berhasil menyelesaikan masalah sendiri.
Masalah
selesai. Tapi ternyata Okky belum menganggap masalahnya selesai. Ia pun
mengajak Athar berbicara. Okky minta putus dan hanya ingin berteman. Awalnya
Athar berat. Tapi akhirnya hubungan mereka berakhir sampai di situ.
Athar
mencoba menerima keputusan yang diambil Okky. Walaupun meninggalkan luka yang
semakin dalam, tapi Athar mencoba tegar. Dan terus berharap bahwa suatu saat
Okky kembali kepelukannya. Walaupun pada akhirnya Okky berpaling ke lain hati,
yaitu Putera, cowok tinggi yang hobi futsal.
Kamis, 27 September 2012
ehehehe
Kau pasti tak tahu, betapa sakitnya
cinta yang tak terbalas.
Namun, kau harus tahu rasanya jauh
lebih perih saat hatimu berkeras untuk tetap menunggu.
Menunggu dia yang menganggapmu
hanya seperti angin lalu.
Menanti seseorang yang hanya
menyayangimu sebatas sahabat.
Begitu besarnya kau berharap dia
akan berbalik, memandangmu lekat seraya tersenyum, kemudian mengatakan, “Aku
juga mencintaimu.”
Mungkinkah itu akan terjadi?
Entahlah. Sejujurnya aku ingin
bertahan.
Namun, setiap hari semakin
kumeragu.
Jadi, haruskah aku berhenti
mengharapkanmu dan mulai merajut cinta baru?
If You're Not The One
If you’re not the one then why does my soul feel glad today?
If you’re not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call
If you are not mine would I have the strength to stand at all
If you’re not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call
If you are not mine would I have the strength to stand at all
I’ll never know what the future brings
But I know you’re here with me now
We’ll make it through
And I hope you are the one I share my life with
But I know you’re here with me now
We’ll make it through
And I hope you are the one I share my life with
I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?
If I don’t need you then why am I crying on my bed?
If I don’t need you then why does your name resound in my head?
If you’re not for me then why does this distance maim my life?
If you’re not for me then why do I dream of you as my wife?
If I don’t need you then why does your name resound in my head?
If you’re not for me then why does this distance maim my life?
If you’re not for me then why do I dream of you as my wife?
I don’t know why you’re so far away
But I know that this much is true
We’ll make it through
And I hope you are the one I share my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I pray in you’re the one I build my home with
I hope I love you all my life
But I know that this much is true
We’ll make it through
And I hope you are the one I share my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I pray in you’re the one I build my home with
I hope I love you all my life
I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?
‘Cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today
‘Cause I love you, whether it’s wrong or right
And though I can’t be with you tonight
You know my heart is by your side
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today
‘Cause I love you, whether it’s wrong or right
And though I can’t be with you tonight
You know my heart is by your side
I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I could stay in your arms
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I could stay in your arms
Minggu, 16 September 2012
Its all about ME
Hi! This is me. Elin Prima Pebriani. My friends always call me Elin. The first and the short one. This blog is all about me. Its not important, i'd say. So thats just a simple words about my life. LOL! :D
Check it out guys ;)
Check it out guys ;)
Senin, 19 Desember 2011
Kamis, 15 Desember 2011
My Poem "PARASIT"
Lambat laun kau akan hancurleburkan asaku
Infeksi hati menyerang sanubariku
Nanar aku menatap bayangmu
Perangaimu! Tak berharga di mataku
Resah dan gelisah selalu menghampiri
Impianku selama ini seolah terhenti
Mulutmu! Racuni fikiran dan hati
Ah! Aku enggan terus menerus seperti ini
Langganan:
Postingan (Atom)